Pisang Tanduk berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Keistimewaan pisang tanduk adalah bentuk buahnya yang besar panjang dan melengkung seperti tanduk. Panjangnya dapat mencapai 35 cm. Pisang Tanduk tidak seperti jenis pisang lainnya, produksi buahnya sangat sedikit. Satu pohon hanya menghasilkan tiga sisir, rata-rata tiap sisirnya terdiri dari 10 buah. Berat per buah mencapai sekitar 300 gram. Kulit buahnya tebal berwarna kuning kemerahan berbintik cokelat. Daging buah berwarna merah kekuningan, rasanya manis sedikit asam, dan aromanya kuat. Pohon Pisang Tanduk berukuran antara 2-3 meter dengan batang berwarna hijau dan merah yang dominan. Di Indonesia Pisang Tanduk jarang dimakan secara langsung.
Pisang sangat kaya akan mineral kalium (potassium), kalsium dan dikenal sebagai buah pemberi energi (tinggi karbohidrat). Pisang dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung. Kalium dari pisang mampu menjaga kenormalan tekanan darah dan melawan stroke. Selain itu, kalium dapat membantu menjaga kekokohan tulang karena mampu mencegah hilangnya ion kalsium dari dalam tulang. Nutrien dalam pisang juga dapat mencegah kerusakan pada lambung. Nutrien tersebut dapat meningkatkan produksi mucus/lendir yang berperan untuk melindungi dinding lambung. Serta dapat membunuh bakteri penyebab radang pada lambung. Pisang sangat baik dikonsumsi untuk penderita maag. Untuk orang-orang yang beresiko terkena kanker ginjal, pisang dapat menurunkan resiko penyakit tersebut karena memiliki kandungan antioksidan asam fenolat yang tinggi. Dietary fiber (serat alami) yang tinggi pada pisang juga dapat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah konstipasi (susah buang air besar).
Pisang Tanduk merupakan salah satu jenis pisang yang pertumbuhannya sangat cepat dan terus menerus. Dengan pertumbuhannya yang seperti ini yang akan mengakibatkan hasil yang tinggi, pohon pisang Tanduk memerlukan tempat tumbuh di iklim tropik yang hangat dan lembap. Walaupun begitu, pisang ini sangat menarik sehingga orang menanamnya juga persis dibatas daerah ekologinya, yang di tempat itu kecepatan tumbuh rata-ratanya hanya dapat mendukung hasil yang minim saja. Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan. Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 270C, dan suhu maksimumnya 380C. Di dataran tinggi daerah ekuator, pisang tidak dapat tumbuh pada ketinggian diatas 1600 m dpl. Untuk pertumbuhan optimalnya curah hujan hendaknya 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya jangan kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan. Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik. Tanaman pisang toleran terhadap pH 4,5-7,5.
Penyiangan berulang-ulang diperlukan sampai pohon-pohon pisang dapat menanungi dan menekan gulma. Gulma diberantas dengan cara-cara mekanik atau dengan tangan. Jantung pisang tanduk hendaknya segera dibuang setelah 2 sisir terakhir dari tandan itu muncul.