Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari keluarga Musaceae ini hidup didaerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda. Kali ini kita akan mambahas tentang Pisang Kepok. Pisang ini memiliki tanda-tanda wujud buah yang condong pipih serta tak bulat memanjang seperti varian pisang yang lain. Karena bentuknya yang pipih ada yang menyebutnya Pisang Gepeng. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 g. Kulit buahnya tebal dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat.
Pisang Kapok terbagi menjadi dua jenis yakni pisang kapok kuning dan pisang kapok putih. Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya saja nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau Kepok Kuning berwarna kekuningan, sedangkan Kepok Putih lebih pucat. Rasa Kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih masam. Ini menjadi salah satu alasan mengapa orang enggan mengkonsumsi pisang kepok putih, dan menjadikannya makanan burung. Padahal nilai gizi yang terkandung sama saja dengan keluarganya yang kuning itu.
Berbeda dengan Pisang Ambon dan Pisang Raja yang sering dijadikan buah meja, maka Pisang Kepok Kuning enak dikonsumsi setelah diolah. Daging buahnya manis. Bahkan buah pisang Kepok yang masih mengkal, belum terlalu masak sudah enak kalau dikukus.
Pada dasarnya Pisang Kepok ini dapat tumbuh dimana saja, tetapi untuk mutu buah yang baik, umunya ada kriteria tempat tanam yang perlu dipenuhi. Budidaya Pisang Kepok banyak dilirik beberapa petani karena keinginan pada type pisang yang satu ini senantiasa stabil.
Persyaratan Tumbuh Pisang Kepok agar hasil maksimal :
1. Iklim, iklim tropis yang cenderung basah juga lembab adalah kondisi yang paling baik bagi pertumbuhan pisang. Sementara itu, kondisi angin juga perlu diperhatikan. Tanaman pisang kepok sebaiknya tidak ditanam di wilayah yang sering terkena angin bisa merusak bagian daunnya serta mempengaruhi perkembangan juga pertumbuhannya. Perhatikan pula curah hujannya, angka paling optimal adalah 1.520 sampai 3.800 mm per tahunnya dengan syarat 2 bulan kering.
2. Medium Tanam, sama seperti tanaman lainnya, pisang kepok juga akan tumbuh subur di medium tanah yang gembur dan kaya akan humus. Jauh lebih baik lagi jika tanah tersebut mengandung kapur atau berupa tanah berat. Ketinggian tanah di area basah antara 50-200 cm, sementara itu di wilayah setengah basah yakni 100-200 cm. Jika ditanam di wilayah cenderung kering, ketinggiannya sebaiknya 50-150 cm. Pisang bisa tumbuh di wilayah yang kering dengan ketinggian 1000m dpl sampai 2000 m dpl.
Budidaya : Pembibitan, Pemeliharaan, Pemanenan
Pisang diperbanyak lewat cara vegetatif yaitu dengan memakai anakan berbentuk tunas-tunas muda. Baiknya anakan di ambil dari pohon induk yang mutunya baik, produktif serta buahnya unggulan. Pilih bibit yang daunnya masih mengumpul serupa tombak karena jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar.
Bibit pisang sebaiknya ditanam dengan jarak masing-masing bibit agak lebar di 3 bulan pertama bisa dipakaikan pola tanam lorong atau tumpang sari antara pisang. Sebelum ditanami, pada lubang tanam sebaiknya diberi pupuk organic misalnya kompos dan kandang masing-masing 15-20 kg.
Penting untuk melakukan proses penjarangan agar hasil maksimal. Proses penyiangan rumput maupun gulma harus dilakukan secara teratur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah perempalan dimana daun-daun yang sudah kering perlu untuk disingkirkan. Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun.
Proses pengairan juga penyiraman juga harus dijaga. Selanjutnya, jika pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah yang paling akhir wajib dipotong, sebab jika tidak, keberadaan jantung tersebut akan membuat perkembangan buah terhambat.
Proses terakhir dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan tentunya pemanenan. Umur setahun, pisang sudah berbuah dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur buah dan juga bentuk buah.
CV. WAHYU TANI PUTRA menjual bibit pisang kepok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar